Kisah Inspiratif Made Yuda Perdana, Piatu yang Diasuh Panti Asuhan Jadi Tentara 

PERJALANAN hidup Sersan Dua (Serda) I Made Yuda Perdana kelahiran Mataram 24 Mei 2002 sangat menginspirasi. Serda I Made Yuda Perdana anak panti Asuhan Darma Laksana Mataram. Dia berhasil menjadi anggota TNI-AD melalui seleksi Secaba jalur agama.

Bapaknya pekerja bengkel yang berpenghasilan jauh dari kata cukup serta memiliki 6 orang saudara kandung. Ibunya meninggal sejak SD.

Di Panti itulah dia bersama adik-adik dan kakak yang berasal dari berbagai pulau. Ada dari Maluku, Sulawesi, dan pulau Lombok. Di Panti dia dididik tentang agama, budi pekerti serta pelajaran untuk masuk sekolah ke jenjang berikutnya sampai dia tamat SMA dan menjadi seorang Tentara.

Lahir di tengah keluarga miskin dan hidup di panti, tidak membuatnya berkecil hati.

“Sejak kecil dia selalu bersemangat untuk menjadi anggota TNI-AD dengan rajin belajar, melatih jasmani setelah mengikuti kegiatan wajib di panti dan menjaga kesehatannya,” tutur Dewa wayan Parnaya pengasuh panti asuhan Darma Laksana Mataram.

Hal yang sama dituturkan Ketua Panti  Asuhan Darma Laksana Ir. I Made selamet, M.M.,  pada Rabu 3 Mei 2023. Sebelum Yudha masuk ke panti  pihak yayasan sudah lama memantau keluarga Yudha yang masuk kategori sangat tidak mampu. Sewaktu kecil Yudha kadang sekolah kadang, kadang tidak. Disebabkan berebutan untuk menggunakan pakaian seragam sekolah dengan saudara saudaranya yang memang rata rata umurnya tidak terpaut jauh. Oleh pengasuh Yudha kecil terus dimotivasi agar tamat SD. Setelah tamat SD Yudha baru diambil oleh panti untuk menjadi anak panti dikarenakan aturan panti asuhan ini menerima anak anak Yatim, Piatu. Yatim piatu dan anak anak dari keluarga miskin setelah anak tersebut di usia tamat SD.

Nilai Yudha dari SMP dan SMA sangat bagus. “Di sela sela kesibukan kegiatan panti, Yudha selalu melatih dirinya untuk mempersiapkan diri menjadi anggota TNI AD,” jelas I Made Selamet.

Ini menjadi contoh bahwa anak dari keluarga tidak mampu serta dibesarkan di panti asuhan bisa menjadi tentara.  Asalkan ada tekad dan kemauan serta disiplin dari kecil pasti mampu mencapai cita citanya. “Tanpa uang sepeserpun hal ini dibuktikan oleh Yudha,” tutur I Made Selamet meneteskan air mata mengenang perjuangan anak asuhnya.

Mengakhiri wawancaranya I Made Selamet mengucapkan terima kasih kepada Bapak KSAD, Bapak Pangdam IX/Udayana dan Bapak Danrem 162/WB yang telah memberi kesempatan, bimbingan dan arahan kepada anak asuhnya untuk menjadi TNI AD.

Sebelumnya Danrem 162/WB Brigjen TNI Sudarwo Aris Nurcahyo, S.Sos., M.M menjelaskan Korem memberikan kesempatan bagi putra putri terbaik bangsa untuk menjadi Prajurit TNI AD. Terlebih terhadap anak yatim, piatu dan anak anak tidak mampu yang memiliki motivasi tinggi. “Kami memberikan prioritas, sesuai arahan dari Bapak KSAD, Pangdam IX/Udayana,” katanya.

Karena untuk menjadi anggota TNI AD lanjut Danrem tidak dipungut biaya sepeserpun. Hal ini dibuktikan Sersan Dua I Made Yuda Perdana, yang sampai saat ini masih mengikuti Pendidikan Kejuruan Infanteri di Dodiklatpur Rindam IX/Udy Daerah Pulaki Buleleng Bali.

“Untuk menyelesaikan Pendidikan Kejuruan Infanteri butuh waktu 16 minggu,” pungkas Brigjen Aris. (Penrem 162/WB)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *