BANDUNG, LOMBOKEXPRESS.ID– Ancaman terorisme dapat terjadi kapan pun dan dimana pun. Untuk itu diperlukan kerjasama dan sinergisitas semua pihak terutama aparat keamanan TNI-Polri dan instansi terkait dalam upaya bersama mencegah terjadinya terorisme.
“Kita tidak boleh lengah dengan kelompok jaringan terorisme di dalam dan luar negeri. Mari kita saling bahu membahu, bersinergi dan menjalin koordinasi guna meningkatkan sinergitas dalam penanggulangan terorisme khususnya di Jawa Barat,” ujar Deputi BNPT RI Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Irjen Pol. Ibnu Suhaendra, S.I.K dalam kegiatan Penguatan Kapasitas dan Kompetensi Personel TNI – Polri dan Instansi Terkait di Jawa Barat pada Selasa (30/5).
Menurut Jenderal Bintang Dua ini kerawanan dan ancaman tindak pidana terorisme di Jawa Barat khususnya di Kota Bandung sendiri, tidak dapat disepelekan mengingat angka Indeks Risiko Terorisme (IRT) 2022 menyebutkan Bandung masuk ke dalam 5 besar nasional dengan indeks target tertinggi sasaran wilayah aksi terorisme.
“Dapat kita lihat bersama pada 7 Desember 2022 terjadi aksi bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar di Kota Bandung,” jelasnya
Lebih lanjut Ibnu membeberkan adanya penghimpunan dana untuk terorisme cukup signifikan setelah ditemukannya 1500 kotak amal milik organisasi Syam Organizer yang telah masuk dalam daftar terduga teroris dan organisasi teroris (DTTOT).
“Syam Organizer itu sendiri dibentuk oleh anggota kelompok JI tahun 2013 yang bertujuan untuk menggalang dana dari masyarakat dengan kedok bantuan kemanusian,” jelasnya.
Peserta kegiatan Penguatan Kapasitas dan Kompetensi Personel TNI – Polri dan instansi terkait berasal dari Polda Jabar, Lanal Bandung, Dinas Pendidikan Pemprov Jabar, Imigrasi Jabar, Dinas Komunikasi dan Informasi Pemprov Jabar dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemprov Jabar. Dalam dua hari kegiatan ini, peserta akan diberikan pembekalan materi penanggulangan terorisme dari berbagai perspektif diantara dari BNPT RI, Polda Jabar, Kodam III Siliwangi, Kesbangpol Pemprov Jabar, Densus 88 AT dan Mitra Deradikalisasi BNPT RI. (BNPT/red)