MATARAM (LOMBOKEXPRESS.ID)–Kasus kecelakaan rombongan bus pariwisata yang membawa rombongan peziarah asal Kediri, Jatim, yang menyebabkan satu perjalan kaki Muniah 69 tahun, meninggal duna di tempat terus berlanjut.
Kasat Lantas Polresta Mataram Yozana Fajri Sidik mengatakan pihaknya sudah meminta keterangan saksi-saksi. Salah satunya sopir taksi yang berada di lokasi kejadian.
“Keterangan dari sopir taksi, kita hubungi melalui telepon, melihat pada saat kejadian ibu pejalan kaki itu menyeberang di depan bus saat lampu hijau sudah menyala, sehingga bus maju,” katanya saat dihubungi wartawan, Rabu 24/7/2024.
Ia menjelaskan, korban Muniah menyeberang di depan tepat di depan bus. Sehingga sopir inisal CR asal Kediri, Jatim tidak melihat ada pejalan kaki yang menyeberang.
“Sudah kita mintai keterangan memang tidak melihat sama sekali, karena berada di depan itu. Mungkin saya kurang tau, letak titik blind spotnya bus. Sehingga tidak bisa melihat. Jarak-jarak tertentu yang tidak bisa dilihat,” jelasnya
Korban Muniah lanjut Yozana, tidak menyeberang di zebra cross, seharusnya pejalan kaki menyebrang di tempat yang seharusnya.
“Memang zebra crosnya hilang, tapi untuk nyebrang jalan itu tetap harus di depan di zebra cross,” tuturnya.
Namun dari hasil oleh Tempat Kejadian Perkara (TKP), korban semmpat terseret dan dilindas ban bus bagian depan. Sehingga menyebabkan luka parah dan koran meninggal dunia.
“Dari hasil olah TKP, itu memang ada bekas terseret untuk korban dari ban depan,” paparnya.
Yozana mengimbau masyarakat khususnya daerah yang rawan ramai agar lebih berhati-hati “Yang jalan kaki menyeberanglah di zebra cross. Sebelum nyebrang pastikan tidak ada kendaraan melintas. Tunggu lampu merah baru melintas, Kita Semua perlu menyadari bahwa keselamatan dari diri kita,” pungkasnya. (can)