Matta Fair adalah sebuah acara yang memiliki pengaruh besar dalam industri pariwisata, tidak hanya di Kuala Lumpur, Malaysia tetapi juga di seluruh Asia Tenggara.
Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB juga akan terlihat pada event pariwisata bergengsi yang digelar 6-8 September itu. Untuk mematangkannya, Senin, 2 September BPPD diwakili Wakil Ketua, Demantoro, melakukan rapat persiapan dengan para pelaku bisnis pariwisata yang akan diutus. Berikut informasi lebih mendalam mengenai Matta Fair, termasuk sejarahnya, dampaknya, dan bagaimana acara ini berkontribusi terhadap perkembangan pariwisata.
Matta Fair pertama kali diadakan pada tahun 1991 oleh Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA). Sejak awal, tujuan utama acara ini adalah menyediakan platform bagi agen perjalanan dan pelaku industri pariwisata untuk mempromosikan produk dan layanan mereka kepada konsumen.
Seiring berjalannya waktu, Matta Fair berkembang pesat, baik dari segi jumlah peserta pameran maupun pengunjung. Kini, acara ini dikenal sebagai pameran pariwisata terbesar di Malaysia dan menjadi salah satu acara yang paling ditunggu-tunggu oleh wisatawan.
Matta Fair menarik ribuan peserta pameran dari berbagai sektor industri pariwisata, termasuk agen perjalanan, maskapai penerbangan, hotel, resort, perusahaan asuransi perjalanan, serta destinasi wisata dari berbagai negara.
Ribuan pengunjung, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, menghadiri acara ini untuk mencari penawaran terbaik untuk liburan mereka. Tidak hanya wisatawan individu, banyak perusahaan juga memanfaatkan acara ini untuk merencanakan perjalanan bisnis mereka.
Salah satu daya tarik utama Matta Fair adalah penawaran paket wisata dengan diskon besar. Pengunjung dapat menemukan berbagai pilihan destinasi, baik domestik maupun internasional, dengan harga yang lebih terjangkau.
Selain diskon, Matta Fair juga dikenal dengan penawaran eksklusif seperti cashback, hadiah langsung, dan promosi khusus dari mitra sponsor acara.
Banyak perusahaan pariwisata memilih Matta Fair sebagai tempat untuk meluncurkan produk atau layanan baru mereka, misalnya destinasi wisata terbaru, tur tematik, atau fasilitas hotel baru.
Dampak Ekonomi Matta Fair
Matta Fair berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan angka kunjungan wisatawan baik domestik maupun internasional. Banyak wisatawan yang merencanakan liburan mereka berdasarkan penawaran yang tersedia di acara ini.
Industri pendukung seperti perhotelan, penerbangan, dan jasa transportasi juga mendapatkan manfaat besar dari peningkatan kunjungan wisatawan yang dihasilkan oleh Matta Fair.
Bagi peserta pameran, Matta Fair memberikan kesempatan untuk menjalin hubungan bisnis baru, memperluas jaringan, dan meningkatkan brand awareness di kalangan konsumen.
Masa Depan Matta Fair
Dengan perkembangan teknologi dan perubahan perilaku konsumen, Matta Fair juga mulai mengadopsi format pameran virtual. Ini memberikan kesempatan bagi lebih banyak orang untuk berpartisipasi tanpa harus hadir secara fisik di lokasi acara.
Matta Fair terus mengembangkan kolaborasi dengan negara-negara lain untuk membawa lebih banyak destinasi internasional ke pameran ini, sehingga memberikan pilihan yang lebih luas bagi pengunjung.
Dengan terus berinovasi, Matta Fair tidak hanya sekadar pameran, tetapi juga menjadi pengalaman yang lebih interaktif dan menarik bagi pengunjung, termasuk melalui kegiatan seperti seminar, workshop, dan pertunjukan budaya.
Matta Fair juga mulai menyoroti pentingnya pariwisata berkelanjutan, dengan mempromosikan destinasi dan praktik wisata yang ramah lingkungan.
Melalui berbagai program dan diskusi, Matta Fair mengedukasi pengunjung tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan saat berwisata, serta bagaimana mereka dapat berkontribusi terhadap pariwisata yang bertanggung jawab.
Matta Fair telah menjadi lebih dari sekadar pameran pariwisata; acara ini merupakan simbol dari industri pariwisata Malaysia yang dinamis dan terus berkembang. Dengan kehadirannya yang kuat dan reputasi internasional, Matta Fair terus berperan penting dalam memajukan pariwisata, baik di tingkat nasional maupun global. (**)