ALVIN Toffler, dalam bukunya The Third Wave, membagi peradaban manusia menjadi tiga gelombang. Gelombang pertama adalah peradaban subsistens, ditandai dengan kegiatan bertani, berburu, atau memancing untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Gelombang kedua adalah peradaban masyarakat industri, yang mampu memproduksi barang dan jasa secara massal. Sementara gelombang ketiga adalah peradaban informasi, di mana masyarakat bertransisi dari era industri ke era informasi. Pada tahap ini, penguasaan informasi menjadi kunci utama dalam persaingan kehidupan.
Indonesia, dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, kini berada di tengah pusaran gelombang ketiga peradaban tersebut. Era informasi menghadirkan perubahan besar melalui derasnya arus informasi dari berbagai platform, mulai dari media cetak, radio, televisi, hingga media digital dan media sosial. Informasi yang disampaikan bisa mencerdaskan dan faktual, namun tidak jarang juga mengandung hoaks, intoleransi, kebohongan, dan ujaran kebencian.
Untuk itu, Dewan Pers memiliki peran krusial sesuai amanat UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers. Salah satu tugas utamanya adalah memverifikasi media, membantu masyarakat membedakan media yang memenuhi standar UU Pers dari media yang tidak. Media terverifikasi wajib berbadan hukum Indonesia dan secara terbuka mencantumkan nama, alamat, serta penanggung jawabnya. Sebaliknya, media yang tidak sesuai ketentuan UU Pers, termasuk media sosial penyebar hoaks, menjadi domain penegak hukum.
Tantangan Verifikasi Media
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah media di Indonesia terus meningkat secara signifikan. Data per Januari 2023 menunjukkan bahwa Dewan Pers telah memverifikasi 1.711 perusahaan media. Dari jumlah tersebut, media digital mendominasi dengan 902 perusahaan, diikuti oleh 423 media cetak, 369 media televisi, dan 17 media radio. Jumlah ini terus berubah seiring proses verifikasi yang dilakukan Dewan Pers.
UU Pers mengamanatkan bahwa pers harus profesional, baik dari sisi kelembagaan maupun praktik jurnalistik. Setiap perusahaan pers wajib berbadan hukum Indonesia dan menyampaikan informasi faktual yang mendidik, menjalankan fungsi kontrol sosial, serta menaati Kode Etik Jurnalistik. Profesionalisme inilah yang menjadi fondasi keberhasilan pers dalam mencerdaskan masyarakat.
Kompetensi Wartawan: Pilar Media Berkualitas
Meski jumlah media bertambah, kualitas wartawan masih menjadi tantangan utama. Dari ratusan ribu wartawan yang aktif, hanya sekitar 15.000 yang tersertifikasi oleh Dewan Pers. Padahal, wartawan yang kompeten adalah kunci utama dalam menghasilkan media berkualitas.
Dewan Pers terus mendorong organisasi seperti PWI, AJI, IJTI, dan LPDS untuk meningkatkan kompetensi wartawan melalui sertifikasi. Namun, dukungan negara terhadap pendidikan jurnalistik masih minim. Perlu ada lebih banyak institusi pendidikan khusus jurnalistik untuk mencetak wartawan berkualifikasi tinggi.
Dampak Media Tidak Berkualitas
Meningkatnya jumlah media belum sepenuhnya memberikan dampak positif bagi edukasi masyarakat. Sebaliknya, sekitar 60% masyarakat Indonesia berisiko terpapar hoaks dan ujaran kebencian dari media abal-abal serta media sosial yang tidak terverifikasi. Jika media berkualitas kalah bersaing dengan media abal-abal, dampaknya bisa sangat merugikan, termasuk bagi upaya mencerdaskan bangsa.
Pentingnya Verifikasi Media oleh Dewan Pers
Tugas Dewan Pers dalam memverifikasi media menjadi langkah strategis untuk menciptakan ekosistem informasi yang sehat. Media terverifikasi tidak hanya membantu masyarakat mendapatkan informasi faktual, tetapi juga berkontribusi pada stabilitas sosial dan pembangunan bangsa. Dengan meningkatnya performa Dewan Pers, publik akan lebih mudah membedakan media yang mencerdaskan dari media yang menyebarkan kebohongan.
Pada akhirnya, media yang berkualitas dan terverifikasi adalah pondasi penting dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih baik. Edukasi yang diberikan oleh media ini tidak hanya membantu individu, tetapi juga mendorong terciptanya bangsa yang cerdas dan berdaya saing. (has/berbagai sumber)
Ilustrasi Foto: bing.com