MATARAM – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Nusa Tenggara Barat bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar kegiatan Rembuk Merah Putih dengan tema “Mewujudkan Pemuda Cerdas, Kritis, dan Cinta Tanah Air” .
Acara yang berlangsung di Hotel Grand Madani Mataram ini diikuti sekitar 100 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, generasi muda, organisasi kemasyarakatan, FKUB, wartawan hingga kreator konten.
Menariknya, kegiatan ini juga dirangkai dengan fitur lomba penulisan. Sebelum lomba, seluruh peserta mendapat pembekalan materi penulisan dari Ketua Dewan Kehormatan (DK) PWI NTB sekaligus Ketua SMSI NTB, H. Abdus Syukur, SH.
Dari sepuluh peserta, tiga orang berhasil keluar sebagai pemenang:
Juara I diraih Rifki Rahman dengan karya “Teman yang Hilang di Persimpangan Gelap” .
Juara II diraih Moh. Farizy Agatha Pratama dengan tulisan “Gen Z dan Hoax: Kenapa Mudah Percaya?” .
Juara III diraih Gusti Bagus Adri Yoga dengan tulisan “Rahasia Desa Sade di Lombok: Harmoni Alam, Budaya, dan Kehidupan Warga” .
Ruslan: Persatuan Harus Dijaga
Ketua FKPT NTB, H. Ruslan Abdul Gani, SH, MH , yang membuka acara menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta.
“Kegiatan ini sangat bagus untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Kita boleh berbeda bahasa, budaya, dan agama, tapi tetap satu serta menjaga toleransi,” ujarnya.
Menurutnya, Rembuk Merah Putih bukan sekadar forum dialog, tetapi juga ruang silaturahmi dan ikhtiar merawat nilai-nilai kebangsaan. Ia menegaskan bahwa pemuda selalu menjadi agen perubahan sejak masa kebangkitan nasional hingga perjuangan kemerdekaan.
Tantangan Generasi Muda di Era Digital
Sejumlah narasumber nasional turut hadir, di antaranya Teuku Fauzansyah, SS, M.Si dari BNPT, Anis Masykhur selaku Direktur Guru dan Tenaga Pendidikan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam, serta H. Abdus Syukur, SH yang membawakan materi penulisan feature.
Mereka menekankan bahwa generasi muda menghadapi tantangan besar di era digital. Di satu sisi, dunia digital membuka peluang luas untuk kreativitas, ilmu pengetahuan, dan jejaring global. Namun di sisi lain, arus digital juga rawan dimanfaatkan untuk menyebarkan paham intoleran, radikalisme, hingga terorisme.
Harapan FKPT NTB
Sekretaris FKPT NTB sekaligus ketua panitia, Jauhari Muslim, S.Sos , berharap kegiatan ini dapat membekali generasi muda dengan pemahaman kebangsaan yang kokoh.
“Rembuk Merah Putih ini kami harapkan bisa jadi wadah belajar bersama sekaligus menanamkan semangat cinta tanah air di kalangan generasi muda,” ucapnya.
Hadir pula jajaran pengurus FKPT NTB seperti Prof. H. Abdullah Acim, Lc, MA (Kabid Agama), Dr. H. Muhasim (Kabid Penelitian), dan H. Rachman Hakim, SH (Kabid Media dan Hukum)
Melalui forum ini, FKPT NTB menunjukkan komitmennya menghadirkan ruang edukasi kebangsaan yang lebih dekat dengan generasi muda, sehingga mereka tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, kritis, toleran, dan tetap cinta tanah air. (kim)
Keterangan Foto:
Foto bersama usai pembukaan Rembuk Merah Putih di Hotel Madani, Rabu, 1/10/2025.