SENTUL, LOMBOKEXPRESS.ID– Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) menggandeng pihak swasta yaitu PT. Reksa Nusa Praja (RNP) dalam pencegahan terorisme dengan semangat pelibatan multi pihak (Pentahelix) untuk upaya penanggulangan terorisme.
Melalui Nota Kesepahaman Bersama antara BNPT RI dan PT. RNP, kedua belah pihak akan bekerjasama dalam hal penyelenggaraan pelatihan. Dalam pelatihan tersebut, kedua belah pihak diharapakan dapat bekerjasama dalam pembinaan dan pelatihan SDM di berbagai perusahaan agar tidak terpapar paham radikalisme dan terorisme.
“Ideologi radikal intoleran telah merasuk ke berbagai sektor termasuk sektor swasta, hal ini tentunya perlu menjadi kewaspadaan bersama. Dengan kerjasama ini diharapkan dapat memperkuat peran setiap unsur negara termasuk pihak swasta, PT. RNP agar senantiasa menjaga semangat bela negara dan membentuk kekuatan bersama melawan ideologi radikalisme dan terorisme melalui penyelenggaraan pelatihan,” ungkap Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT RI, Irjen Pol. Ibnu Suhaendra, S.I.K, dalam kegiatan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara BNPT RI dengan PT. Reksa Nusa Praja di Aula Indonesia Harmoni BNPT RI, Sentul Kabupaten Bogor pada Selasa (6/6).
Deputi 2 BNPT RI ini membeberkan terdapat ancaman nyata paparan paham radikalisme terorisme dimana karyawan swasta diketahui pernah terlibat pada sebuah aksi terorisme.
“Karyawan swasta pernah ada yang terlibat dalam aksi pengeboman di Mapolresta Solo. Hal ini menjadi fakta karyawan-karyawan di swasta perlu dilakukan pencegahan radikalisme,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT. RNP Taufiq Alimi menjelaskan adanya keresahan pada sejumlah perusahaan akan ancaman paparan radikalisme dan terorisme yang menargetkan karyawan swasta.
“Perusahan-perusahaan ini juga khawatir karyawannya terpapar bahkan terlibat radikalisme dan terorisme. Mereka ini bisa jadi sasaran perekrutan,” jelasnya.
Dengan adanya kegelisahan tersebut, PT. RNP sangat berharap sinergisitas dalam upaya pencegahan terorisme dengan BNPT RI dapat berjalan dengan baik sehingga karyawan dan perusahaan swasta bebas dari ancaman paparan ideologi kekerasan.
“Sinergi ini didukung BNPT. Sehingga pada hari ini Alhamdulillah bisa menandatangani nota kesepahaman ini,” katanya. (bnpt/red)