Pertarungan Tak Terduga
Arya menarik napas dalam-dalam, mengencangkan cengkeramannya pada pedang. Makhluk itu tampak semakin mendekat, geramannya kian keras, dan matanya merah menyala semakin terang di tengah gelapnya hutan. Tanpa berpikir panjang, Arya mengayunkan pedangnya ke arah makhluk itu. Namun, dengan gerakan yang cepat, makhluk tersebut menghindar, lalu melompat dengan kekuatan luar biasa.
Arya terhuyung, tapi insting bertahan hidupnya segera bekerja. Dia berlari ke arah pohon besar, mencoba mencari tempat untuk berlindung. Makhluk itu terus mengejarnya, memecah ranting-ranting dan semak belukar di belakangnya. Arya tahu ia tak bisa terus berlari. Di saat itulah, matanya tertuju pada kilauan di balik semak yang lebat—cahaya yang sama yang ia lihat sebelumnya.
Dia melompat ke arah kilauan tersebut dan menemukan sebuah permata besar bersinar. Saat Arya menyentuhnya, seketika ada kekuatan yang membungkus tubuhnya. Cahaya dari permata itu menyelimuti Arya dan dalam sekejap, makhluk besar itu berhenti menyerang. Makhluk itu mundur, mengeluarkan suara pelan, dan kemudian berlari menjauh, menghilang ke dalam kegelapan hutan.
Arya memegang erat permata itu. Rasanya seolah ia memegang sesuatu yang lebih dari sekadar batu berharga. (bersambung)
Ilustrasi foto: bing.com