MATARAM (LE)–Ribuan umat serta undangan memadati Taman Mayure Cakranegara pada Minggu (23/11) untuk mengikuti Upacara Mepandes atau potong gigi yang diselenggarakan oleh Keluarga Besar Puri Agung Cakranegara. Suasana sakral yang dipadukan dengan kemeriahan budaya memenuhi kawasan taman sejarah tersebut, menegaskan pentingnya proses penyucian diri dalam tradisi Hindu Bali.
Upacara Mepandes kali ini dilaksanakan untuk pasangan putra–putri Anak Agung Made Djelantik ABW, SH & Desak Putu Mirayani, yakni:
Anak Agung Ayu Praba
Anak Agung Made Karangasem Sakti
Anak Agung Ayu Suari Dewi
Selain itu, dari keluarga Anak Agung Ketut Purantya, upacara Mepandes juga dilaksanakan untuk putra beliau:
Anak Agung Prabawa
Prosesinya berlangsung secara tertib, agung, dan penuh kekhidmatan dengan dukungan keluarga besar, tokoh adat, serta panitia yang bekerja maksimal demi kelancaran seluruh rangkaian acara.
Ucapan Syukur dan Pesan Rohani
Dalam perayaannya, Anak Agung Made Djelantik ABW, SH menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya yadnya keluarga ini dengan baik dan penuh berkah.
“Dengan ini (Yadnya), kami berbakti kepada Hyang Widhi dan dengan ini pula Hyang Widhi memelihara dan mencintai kamu. Dengan saling memelihara satu sama lain, kamu akan mencapai kebaikan yang maha… Terima kasih,” ujarnya.
Beliau juga menyampaikan penghargaan kepada panitia, kerabat, serta seluruh undangan yang telah hadir dan ikut membantu mensukseskan proses adat ini.
Meriah dengan Ragam Seni dan Budaya
Upacara semakin semarak dengan suguhan beragam seni tradisional yang memadukan budaya Bali dan Lombok, antara lain:
Topeng
Gambelan Rindik
Gender Gong Bali
Blaganjur
Cepung
Gendang Beleq
Presean khas Lombok
Pertunjukan seni tersebut menambah keagungan upacara sekaligus menampilkan keharmonisan hubungan budaya antara masyarakat Hindu Bali dan masyarakat Sasak Lombok.
Dipuput Oleh Pedanda Siwa–Buddha
Upacara Mepandes dan Mesayut Agung kali ini dipuput oleh sulinggih Siwa–Buddha, yaitu:
Pedanda Gde Arimbawa Tyanyar, Griya Bagirati
Pedanda Gde Oka Darma, Griya Abian Tubuh
Kehadiran para pedanda memberikan nilai spiritual yang mendalam, serta memastikan seluruh prosesi berjalan sesuai tattwa dan tata upacara Hindu Dharma.
Suguhan Tradisi Megibung dan Prasmanan
Sebagai ucapan terima kasih, panitia menyiapkan Boga Asematra Megibung yang diperuntukkan bagi undangan adat. Sementara itu, tamu undangan nasional dipersilakan menikmati hidangan prasmanan yang disuguhkan dengan penuh keramahtamahan. Tradisi makan bersama ini menjadi simbol kebersamaan dan keharmonisan antarumat.
Dihadiri Tokoh-Tokoh Penting
Upacara ini juga dihadiri oleh para sulinggih Siwa–Buddha se-Lombok yang berkumpul di Bale Kambang Mayure. Selain itu, hadir pula tokoh-tokoh penting lainnya, antara lain:
Tokoh umat Hindu se-NTB
Tokoh masyarakat Sasak Lombok
Pejabat Pemerintah Provinsi NTB
Wali Kota Mataram
Perwakilan Puri Karangasem Bali
Kehadiran mereka menjadi bentuk penghormatan dan dukungan terhadap pelestarian tradisi Hindu serta hubungan baik antar komunitas adat.
Keluarga juga menyampaikan terima kasih khusus kepada Anak Agung Biarsah HAN, SH & Anak Agung Istri Sudewi atas doa restu dan kehadiran mereka dalam upacara ini.
Ucapan Terima Kasih Panitia
Panitia Pelaksana Mepandes dan Mesayut Agung Keluarga Puri Agung Cakranegara menyampaikan rasa syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas kelancaran yadnya yang berlangsung dengan labda karya, lascharya, serta cuaca cerah yang menaungi puncak acara.
Panitia juga mengungkapkan kebanggaan atas kepercayaan yang diberikan untuk menyiapkan dan melaksanakan upacara besar ini.
“Semoga tetap rahayu, rahayu, rahayu,” ujar perwakilan panitia menutup rangkaian upacara.
Upacara Mepandes Keluarga Puri Agung Cakranegara bukan hanya menjadi momen sakral bagi keluarga, tetapi juga menjadi sarana memperkuat hubungan antarumat, melestarikan warisan leluhur, serta menjaga keharmonisan budaya Hindu di Lombok. (nang)






