JAKARTA (NTBNOW.CO)– Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah mengadakan pelatihan peningkatan kapasitas bagi pemerintah daerah untuk mengelola data Sumber Daya Air (SDA) dan irigasi secara lebih optimal.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari di Orchardz Hotel Industri, Jakarta, beberapa waktu lalu. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam pengumpulan, pengelolaan, serta analisis data yang relevan dengan kelembagaan pengelolaan SDA dan irigasi.
Plh. Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah II Ditjen Bina Pembangunan Daerah, Wahyu Suharto, menekankan pentingnya data yang akurat untuk mendukung perencanaan pembangunan. “Data yang akurat memungkinkan pemerintah daerah membuat perencanaan lebih tepat, mengalokasikan anggaran secara efisien, dan mengevaluasi program pembangunan secara objektif demi kesejahteraan masyarakat,” ungkap Wahyu dalam keterangannya, Jumat (15/11/2024).
Ia menambahkan, pemetaan potensi dan tantangan pengelolaan SDA dapat membantu perumusan solusi yang efektif. “Dengan data akurat, alokasi anggaran bisa lebih proporsional, tepat sasaran, dan sesuai prioritas pembangunan. Pemerintah daerah harus meningkatkan kapasitas dalam pengumpulan, pengolahan, dan analisis data SDA serta irigasi,” imbuhnya.
Dukungan Kementerian PU dan Bappenas
Perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyoroti pentingnya sistem informasi pengelolaan air yang efektif untuk menghadapi tantangan pembangunan. Sistem Informasi SDA (SISDA) diharapkan mampu mengintegrasikan data air dari seluruh wilayah Indonesia. “SISDA dapat membantu pengambilan keputusan cepat, terutama dalam mengatasi masalah neraca air dan persaingan penggunaan air di berbagai sektor,” ujar perwakilan Kementerian PU.
Sementara itu, perwakilan Kementerian PPN/Bappenas menyebutkan bahwa pemetaan data SDA berbasis teknologi informasi menjadi kunci sinkronisasi antara pemerintah pusat dan daerah. Sistem ini memungkinkan perencanaan yang terkoordinasi dan real-time, menghindari tumpang tindih kebijakan, serta memprioritaskan sumber daya sesuai kebutuhan lokal.
Teknologi Digital untuk Pengelolaan SDA
Dalam pelatihan ini, peserta juga dikenalkan pada aplikasi digital untuk pengelolaan data SDA dan irigasi. Aplikasi tersebut dirancang untuk mempermudah pengumpulan dan analisis data, sehingga prosesnya menjadi lebih cepat, efisien, dan transparan.
“Saya berharap langkah strategis ini dapat meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah daerah dalam memanfaatkan data untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat sasaran. Hal ini akan mendukung terciptanya perencanaan pembangunan yang efektif dan efisien, serta menjawab tantangan pengelolaan SDA di era digital,” kata Wahyu.
Kemendagri berharap, upaya ini dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan SDA yang berkelanjutan. (rls)