Perempuan Semakin Dilibatkan dalam Pencegahan Terorisme

BANDUNG (LOMBOKEXPRESS.ID)–Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) terus mendorong peran serta perempuan dalam pencegahan masalah terorisme di Indonesia. Salah satu bentuk dorongan tersebut ialah lewat implementasi agenda pengarusutamaan gender dalam Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme (RAN PE).

Direktur Kerjasama Regional dan Multilateral Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) M. Zaim Nasution mengapresiasi langkah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang telah mengadopsi RAN PE ke dalam rencana aksi daerah atau RAD PE. Kesbangpol Jabar juga terbilang serius untuk mendorong upaya pengarusutamaan gender dalam RAD PE.

“Pengarusutamaan gender yang dikembangkan dalam strategi RAD PE ini sangat relevan sekali karena perempuan memang sangat rentan menjadi sasaran ekstremisme berbasis kekerasan,” kata Zaim saat Sosialisasi RAD PE Jabar, Senin, (27/2).

Zain mengatakan pengarusutamaan gender dan perlindungan anak memang menjadi salah satu strategi dalam RAN PE yang diadopsi menjadi RAD PE. Kaum perempuan bersama elemen masyarakat sipil lainnya didorong untuk terlibat lebih aktif dalam penanggulangan masalah terorisme.

“Para perempuan ini sangat rentan tapi juga memiliki peran yang sangat penting dalam menanggulangi ekstremisme berbasis kekerasan,” ujar Zaim.

RAN PE sendiri merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terencana untuk mencegah dan menanggulangi ekstremisme berbasis kekerasan yang digunakan sebagai acuan bagi kementerian, lembaga, dan pemda. RAN PE mencakup tiga pilar, yang meliputi pencegahan, penegakan hukum, dan perlindungan saksi dan korban.

Dalam hal ini, kaum perempuan didorong untuk terlibat lebih aktif melalui berbagai kegiatan RAN PE maupun RAD PE terutama sebagai penggerak di komunitas.

Pendiri Institut Perempuan, Rotua Valentina Sagala yang juga terlibat aktif dalam proses kelahiran RAD PE Jabar mengatakan upaya pengarusutamaan gender ini menjadi salah satu kekuatan yang dimiliki Jabar

“Salah satu kekuatan RAD Jabar adalah pengarusutamaan gendernya (PUG) itu tersebutkan secara eksplisit. Artinya kita di Jawa Barat meyakini bahwa analisa gender ini menjadi hal penting,” katanya.

Dia mengatakan langkah pengarusutamaan ini memang diperlukan mengingat semakin banyaknya perempuan yang terlibat dalam aksi-aksi terorisme yang terutama dipicu paparan konten-konten di media sosial.

Di sisi lain, Jabar sendiri merupakan salah satu daerah yang dinilai punya komitmen tinggi dalam pengarusutamaan gender. Strategi PUG di Jabar disebut Rotua sudah menjadi salah satu landasan dalam berbagai program lain di pemerintahan. Karena itu, dia berharap peran perempuan juga akan semakin terlihat menonjol dalam implementasi RAD PE.

“Harapannya dengan adanya PUG dalam RAD ini jadi akan semakin kuat lagi pengarusutamaannya,” kata dia. (bnpt/has)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *