Penulis: Lina Safitri*
Di sepanjang pesisir Senggigi yang terkenal itu, ada satu pantai yang selalu ramai dikunjungi orang. Namanya Pantai Merumata — sebuah tempat di mana riuh wisatawan berpadu dengan tenangnya laut biru Lombok.
Begitu kaki menginjak pasir putihnya, rasanya langsung ingin melepas alas kaki. Pasirnya lembut, airnya jernih, dan debur ombaknya terdengar seperti alunan musik yang menenangkan. Tak heran kalau pantai ini jadi magnet bagi siapa pun yang datang ke Senggigi, entah untuk sekadar berjemur, bermain kano, berselancar, atau mencoba jetski yang berderu di kencan.
Pantai Merumata bukan hanya indah, tapi juga strategis. Dari sini, perahu-perahu kecil siap mengantar pengunjung menuju tiga Gili yang legendaris: Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno. Karena itulah, pantai ini selalu hidup — ada wisatawan yang baru tiba, ada yang bersiap di persimpangan, dan ada pula yang menikmati senja sambil menunggu matahari tenggelam di balik laut.
Akses menuju pantai ini pun tergolong mudah. Jalanan mulus, area sekitar sudah ramai dengan penginapan, warung seafood, hingga restoran dengan pemandangan langsung ke laut. Tak perlu takut lapar, karena hampir di setiap sudut terdapat aroma ikan bakar yang menggoda.
Namun, di balik keindahan dan keramaian itu, ada beberapa hal yang masih perlu diperhatikan. Saat musim liburan, jumlah pengunjung bisa membludak, membuat suasana agak sesak dan parkiran penuh. Beberapa area juga terlihat kurang tertata — ada sampah berserakan yang merusak pemandangan, dan fasilitas umum seperti toilet atau tempat bilas terkadang tidak sebanding dengan jumlah pengunjung.
Padahal, dengan sedikit sentuhan pengelolaan, Pantai Merumata bisa menjadi salah satu ikon wisata terbaik di Lombok. Penambahan fasilitas dasar, penataan pohon pelindung, serta pengelolaan sampah yang rutin akan membuat pantai ini jauh lebih nyaman.
Di era digital seperti sekarang, promosi melalui media sosial dan kerja sama dengan agen wisata juga bisa jadi cara efektif untuk memperkenalkan keindahan Merumata lebih luas lagi. Karena sejatinya, pantai ini sudah punya semua modal — alam yang indah, lokasi yang strategis, dan energi kehidupan khas pesisir.
Pantai Merumata bukan sekadar tempat berlibur. Ia adalah cermin keseharian Lombok: indah, ramai, penuh cerita, namun tetap menyimpan ketenangan bagi siapa pun yang tahu cara menikmatinya. (*)
* Pariwisata Syariah (S1)
Universitas Negeri Islam (UIN) Matatam






