BRIN dan ASITA Sepakat Jaga Keberlanjutan Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno

LOMBOK UTARA (NTBNOW.CO) – Keindahan Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno di Kabupaten Lombok Utara menjadi salah satu aset pariwisata kelas dunia yang dimiliki Indonesia. Namun, kekhawatiran akan kerusakan lingkungan dan penurunan kualitas ekosistem mulai mencuat.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Pusat bersama Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) menggelar diskusi strategis membahas masa depan kawasan wisata andalan NTB ini.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak menyoroti pentingnya langkah konkret untuk memastikan keberlanjutan tiga gili tersebut. Ketua ASITA NTB, Dewantoro Umbu Joka menegaskan tanpa upaya serius, bukan tidak mungkin beberapa tahun mendatang Gili Trawangan hanya akan menjadi cerita indah bagi anak cucu.

“Jangan sampai Gili Trawangan tinggal kenangan. Kita harus bergerak sekarang untuk menjaga kelestariannya,” ujarnya, Selasa, 12/8 di Mataram.

BRIN dan ASITA sepakat memulai langkah nyata melalui program edukasi dan sosialisasi kepada tokoh masyarakat, pelaku industri pariwisata, serta pihak-pihak terkait di kawasan tiga gili. Edukasi ini mencakup pengelolaan lingkungan, pengurangan limbah, pelestarian terumbu karang, hingga pengaturan aktivitas wisata agar tetap ramah lingkungan.

Menurut BRIN, keberlanjutan kawasan wisata tidak hanya ditentukan oleh kebijakan pemerintah, tetapi juga oleh partisipasi aktif masyarakat dan pelaku usaha. Dengan kesadaran bersama, Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno dapat tetap menjadi destinasi unggulan, bukan hanya untuk wisatawan mancanegara, tetapi juga kebanggaan Indonesia di masa depan.

Langkah kolaborasi ini diharapkan menjadi tonggak awal dalam menjaga ekosistem laut, mempertahankan daya tarik wisata, dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Lombok Utara. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *