MAKASSAR (LOMBOKEXPRESS.ID)– Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengajak USAID untuk memaksimalkan program yang tengah dilaksanakan di wilayah tersebut. Hal ini disampaikan saat pertemuan antara Pj. Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakhrulloh dengan tim USAID yang didampingi Nur Aisyah Nasution dari Bappenas dan Marzidi Bur dari Ditjen Bangda Kemendagri.
Dalam pertemuan tersebut, USAID melaporkan perkembangan program seperti IUWASH Tangguh, USAID IUWASH PASAR, dan USAID SELARAS yang dijalankan di beberapa kota dan kabupaten di Sulsel. Chief of Party USAID IUWASH Tangguh, Alifah Lestari, menjelaskan bahwa masih terdapat kesenjangan capaian Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) jaringan perpipaan dibandingkan target nasional serta rendahnya alokasi APBD untuk air minum, sanitasi, dan pengelolaan sampah.
Alifah juga menyoroti pentingnya legalisasi peraturan yang mendukung peningkatan capaian air minum dan sanitasi aman, serta perlunya komitmen kepala daerah dalam pembentukan lembaga pengelolaan air limbah domestik. Disarankan agar pemerintah kabupaten/kota membangun minimal satu Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) dan menyusun layanan lumpur tinja terjadwal.
Marzidi Bur menambahkan, “Dukungan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sangat dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan yang diidentifikasi oleh tim IUWASH Tangguh.”
Menanggapi hal tersebut, Pj. Gubernur Sulsel menekankan pentingnya solusi konkret dan langkah nyata dari program USAID. “Seluruh kegiatan yang dilaksanakan harus dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat,” ujar Zudan Arif Fakhrulloh.
Kolaborasi antara Pemprov Sulsel, Kemendagri, dan USAID diharapkan dapat membawa manfaat nyata bagi masyarakat, terutama dalam bidang air minum, sanitasi, dan pengelolaan sampah. (red)