Forum Pemred SMSI Bahas Solusi Kemacetan Lalu Lintas dan Dampaknya pada Ekonomi

JAKARTA (LOMBOKEXPRESS.ID) – Forum Pemred Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) mengadakan diskusi perdana bertajuk “Upaya Mengatasi Problematika Kemacetan Lalu Lintas, Dampak Kemacetan dari Sisi Ekonomi” di Hall Dewan Pers, Jakarta, Rabu (20/11/2024).

Acara ini menjadi langkah awal Forum Pemred SMSI untuk berkontribusi dalam menyelesaikan masalah besar yang merugikan masyarakat, khususnya di perkotaan.

Ketua Forum Pemred SMSI, Dar Edi Yoga, menekankan pentingnya peran media siber dalam mendukung pencarian solusi atas kemacetan lalu lintas. “Kemacetan bukan hanya masalah kenyamanan, tetapi juga menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi,” ujar Dar Edi Yoga.

Ia juga menyoroti dampak ekonomi seperti hilangnya produktivitas, peningkatan biaya logistik, dan penurunan daya saing investasi.

Diskusi ini menghadirkan sejumlah narasumber, termasuk Brigjen Pol Bakharuddin Muhammad Syah (Dirkamsel Korlantas Polri), Ahmad Ardiansyah (Ditjen Perhubungan Darat), Widiyatmiko Nursejati (Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Regional), dan Edison Siahaan (Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch).

Pemaparan Solusi dari Berbagai Perspektif

Brigjen Pol Bakharuddin menjelaskan pentingnya konsep Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcarlantas) yang tertuang dalam UU No. 22 Tahun 2009. Menurutnya, kemacetan dapat diatasi dengan pendekatan terpadu seperti pengembangan aplikasi kontrol lalu lintas, pembangunan pusat kendali, dan pengaturan waktu operasional angkutan umum.

Ahmad Ardiansyah menyoroti dampak urbanisasi yang memicu peningkatan kemacetan. “Pada 2045, sebanyak 230 juta penduduk Indonesia diprediksi tinggal di perkotaan,” ungkapnya.

Data dari TomTom Traffic Congestion Index mencatat bahwa Jakarta menjadi salah satu kota dengan tingkat kemacetan tertinggi di dunia. Ahmad menyarankan strategi push and pull—mendorong masyarakat menaati aturan lalu lintas dan memanfaatkan transportasi umum.

Sementara itu, Widiyatmiko Nursejati menjelaskan langkah Jasa Marga dalam menangani kepadatan di ruas tol, seperti optimalisasi teknologi, integrasi jaringan tol, dan koordinasi lintas sektor. Ia menegaskan bahwa Tol Dalam Kota menjadi salah satu ruas paling padat dengan lalu lintas harian mencapai 543.535 kendaraan.

Edison Siahaan menekankan bahwa lalu lintas adalah urat nadi perekonomian. Ia menyarankan pembatasan ruang gerak kendaraan melalui kebijakan seperti ganjil-genap dan rekayasa lalu lintas. Namun, ia juga mengkritik pelaksanaan operasi rutin yang belum memberikan dampak signifikan terhadap kesadaran berlalu lintas masyarakat.

Kolaborasi untuk Solusi Berkelanjutan

Dar Edi Yoga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas sektor. “Belajar dari negara lain, Indonesia perlu mengadopsi teknologi canggih, meningkatkan transportasi publik, dan mendesentralisasi ekonomi,” ujarnya. Media siber, menurutnya, memiliki peran besar dalam menyampaikan informasi berbasis data kepada masyarakat dan pemangku kepentingan.

Acara ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, seperti BRI Insurance, Jasamarga, Polri, Kementerian Perhubungan, PT Kalbe Farma, dan lainnya. Diskusi yang dipandu Pemred Akurat.co, Aldi Gultom, ini menjadi langkah awal Forum Pemred SMSI dalam memberikan solusi nyata untuk masalah kemacetan lalu lintas yang berdampak luas. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *