Dukung Pelabuhan Ramah Lingkungan, PLN NTB Hadirkan SPLiKS Pertama di Pelabuhan Sape

General Manager ASDP Cabang Sape, Umar Imran Batubara mengaku bangga dan bersyukur atas sinergi yang terjalin dengan pihak PLN. Ia gembira kapal sandar yang singgah di Pelabuhan Sape kini semakin terbantu dengan kehadiran SPLiKS ini.

“Dengan adanya pembangunan SPLIKS ini kami di ASDP dan kru kapal sangat terbantu sekali karena dari sisi operasional, dapat menghemat sekitar 40% penggunaan BBM dari total penggunaan yang dapat menghabiskan 234 liter BBM dalam sehari. ASDP dan kru kapal tidak lagi menggunakan genset sebagai operasional saat kapal bersandar,” jelas Umar.

Ia berharap adanya sinergi yang baik ini dapat terus berlanjut dan tidak hanya ASDP yang bersinergi dengan PLN namun seluruh stakeholder yang ada di Kabupaten bima terutama di Kecamatan Sape.

Sementara itu, General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo menyatakan bahwa kehadiran SPLiKS di anjungan pelabuhan Sape dapat menjadi opsi baru pengisian daya bagi pelaku usaha perairan yang memiliki aktifitas operasional di pelabuhan.

“Peresmian SPLiKS berkapasitas 33.000 VA yang digunakan untuk kapal dengan rute Sape – Labuan Bajo atau sebaliknya ini menjadi bukti nyata dukungan PLN dalam mendukung aktifitas masyarakat di sektor kelautan dan perikanan, utamanya tindak lanjut upaya dalam mengimplementasikan pelabuhan bebas emisi (GreenPort),” kata Djarwo.

Kehadiran SPLiKS ini, ditambahkannya merupakan yang pertama di NTB dan menjadi bagian dari program Electrifying Marine dalam upaya PLN mendukung pengembangan Pelabuhan Ramah Lingkungan atau Green Port. Green port sendiri merupakan konsep baru pengembangan pelabuhan berkelanjutan yang terintegrasi dengan aspek kelestarian lingkungan, konservasi energi, community development, dan kepentingan ekonomi dari pelabuhan.

Saat ini SPLiKS di Pelabuhan Sape merupakan yang pertama di NTB. Selain itu, sebelumya telah ada tujuh buah Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) yang juga hadir di pelabuhan guna memudahkan pelanggan. Perbedaan mendasar antara SPLiKS dan ALMA terletak pada penggunaannya, dimana SPLiKS hanya dipakai untuk pengisian listrik bagi kapal, sementara ALMA dengan kapasitas yang lebih kecil dapat digunakan melayani listrik untuk kebutuhan penerangan kapal, mini cold storage, serta kebutuhan tenaga listrik lainnya pada lokasi-lokasi dermaga, pelabuhan, kapal sandar, pangkalan pendaratan ikan (PPI) dan tempat pelelangan ikan (TPI).

“Melalui inovasi SPLiKS, kami ingin menghadirkan harapan melalui listrik andal yang dapat memberi manfaat serta keuntungan bagi masyarakat,” tutupnya. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *