MATARAM (LOMBOKEXPRESS.ID)–Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) memegang peranan penting dalam menyediakan asupan gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, baik secara fisik maupun intelektual. PJAS yang dijual di kantin sekolah dan oleh pedagang sekitar harus memenuhi standar mutu, keamanan, dan gizi seimbang.
Untuk meningkatkan kesadaran mengenai keamanan pangan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Mataram melaksanakan sosialisasi PJAS Aman di berbagai sekolah di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat.
Kegiatan ini berlangsung sepanjang bulan Oktober 2024 dan mencakup lima sekolah dari tingkat TK hingga SMA, antara lain TK Green Yard Mataram, SDN 10 Cakranegara, SDN 1 Meninting, SMPN 15 Mataram, MI Nurul Qur’an Pagutan, dan SMA IT Anak Sholeh Pagutan. Total peserta yang mengikuti sosialisasi ini mencapai 572 orang, termasuk guru, pengelola kantin, dan siswa.
Kepala BBPOM Mataram, Yosef Dwi Irwan, menjelaskan, pihaknya selalu siap merespons permintaan sekolah untuk melakukan sosialisasi. Sebagai generasi penerus, penting untuk memastikan bahwa selama di sekolah mereka mengkonsumsi jajanan yang aman, bermutu, dan bergizi.
Yosef juga menekankan peran penting komunitas sekolah, yang terdiri dari kepala sekolah, guru, komite sekolah, pengelola kantin, siswa, dan pedagang sekitar. “Kami berharap komunitas sekolah dapat secara mandiri dan berkelanjutan mengawasi keamanan PJAS,” ujarnya.
Tim BBPOM memberikan informasi tentang keamanan PJAS melalui presentasi, diskusi, dan permainan interaktif. Peserta diajarkan mengenai pentingnya higiene dan sanitasi dalam pengolahan pangan serta cara memilih PJAS yang aman dan sehat. Kehadiran POMPI, karakter lucu yang akrab dengan anak-anak, menambah keseruan suasana.
Yosef menambahkan, saat ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda; kurang gizi berisiko stunting dan gizi buruk. Sedangkan kelebihan gizi dapat menyebabkan obesitas dan berbagai penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan stroke. Sosialisasi ini juga mengingatkan akan pentingnya mengontrol konsumsi GGL (Gula, Garam, dan Lemak).
“Keamanan pangan adalah tanggung jawab bersama kita sebagai bangsa, demi menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing,” katanya. (nang)