Ratusan Umat Hindu NTB Siap Laksanakan Mulang Pekelem di Rinjani: Wujud Harmoni Alam dan Spiritualitas

MATARAM (LE) — Ratusan umat Hindu di Nusa Tenggara Barat bersiap melaksanakan Upacara Suci Mulang Pekelem di Danau Segara Anak, Gunung Rinjani. Upacara ini merupakan bagian dari rangkaian Danu Kerthi – Mulang Pekelem 2025 yang digelar mulai 30 Oktober hingga 5 November 2025.

Kegiatan diawali dengan Matur Piuning dan Pelepasan Peserta yang berlangsung di Pura Gunung Agung, Gunung Sari, Kota Mataram, pada Kamis (30/10/2025). Acara ini dihadiri berbagai unsur umat Hindu NTB, tokoh adat, lembaga keagamaan, organisasi masyarakat Hindu, serta perwakilan pemerintah daerah.

Gubernur Nusa Tenggara Barat, melalui Kepala BRIDA NTB I Gede Putu Aryadi, S.Sos., M.H., secara resmi melepas rombongan peserta Upacara Mulang Pekelem 2025. Dalam sambutannya, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi NTB, Ir. I Wayan Karioka, M.H., menegaskan pentingnya penerapan nilai Tri Hita Karana — keseimbangan antara hubungan manusia dengan Tuhan, sesama, dan alam.

“Tri Hita Karana dan konsep Eko-Teologi sama-sama mengajarkan kita untuk menjaga keseimbangan hidup serta menghormati alam sebagai wujud bhakti kepada Sang Pencipta,” ujarnya.

Ketua Panitia Pelaksana, Pinandita I Made Getul Arnawa Dharmika, menjelaskan bahwa tradisi Mulang Pekelem sudah dilaksanakan secara turun-temurun sejak masa kerajaan hingga masa kemerdekaan. “Mulang Pekelem merupakan ungkapan rasa syukur umat Hindu kepada alam semesta, doa untuk kesejahteraan, serta bentuk penghormatan terhadap harmoni kehidupan,” katanya.

Sementara itu, perwakilan Majelis Adat Sasak Provinsi NTB, Lalu Abdurrahiem, S.Pd., M.H., menilai Mulang Pekelem sebagai warisan budaya sakral yang menjadi simbol keharmonisan masyarakat Lombok. “Tradisi ini bukan sekadar ritual, melainkan refleksi hubungan spiritual antara manusia dan alam yang menjadi roh kehidupan masyarakat Lombok,” ucapnya.

Pemerintah Provinsi NTB melalui Kepala BRIDA juga menyampaikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kegiatan ini. “Mulang Pekelem adalah warisan budaya luhur yang perlu dijaga dan diwariskan kepada generasi muda agar tetap menghormati alam dan menjaga kearifan lokal,” ungkap Gita Aryadi.

Acara Matur Piuning dan Pelepasan Peserta ditutup dengan doa bersama, penyerahan sarana pekelem oleh perwakilan Pemerintah Provinsi NTB kepada para Sulinggih, serta sesi foto bersama. Setelah itu, para peserta akan melanjutkan perjalanan spiritual menuju Danau Segara Anak di Gunung Rinjani untuk melaksanakan Upacara Danu Kerthi – Mulang Pekelem, sebagai wujud yadnya menjaga kelestarian air, keharmonisan alam, dan kesejahteraan umat manusia.

Sumber: Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *