MALANG, LOMBOKEXPRESS.ID – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) menumbuhkan rasa cinta tanah air para Mahasiswa Baru Universitas Brawijaya melalui Kuliah Umum pencegahan radikalisme dalam program bela negara yang merupakan rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMABA) Universitas Brawijaya Malang pada Rabu (27/9).
Deputi bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT RI, Mayjen TNI Nisan Setiadi, S.E., M.Si.,berharap mahasiswa mempunyai rasa cinta tanah air dan wawasan kebangsaan yang luar biasa sehingga memiliki ketahanan terhadap ideologi dari luar.
“Perkuat rasa cinta tanah air, bela negara, mencintai bangsa indonesia, punya wawasan kebangsaan yang luar biasa sehingga punya ketahanan terhadap budaya atau mungkin ideologi yang datang dari luar,” jelasnya dalam kuliah umum.
Jenderal bintang dua TNI AD ini juga mengingatkan para mahasiswa mengenai empat konsesus dasar kebangsaan sebagai jati diri bangsa.
“Anak-anak muda memerlukan penguatan jati diri dan kurang menyadari jika sebetulnya Indonesia sudah punya jati diri yaitu 4 Konsensus Dasar yang perlu ditanamkan sejak dini,”terang Nisan.
Lebih lanjut dia menegaskan bahwa selain memperkuat 4 konsensus dasar, generasi muda juga perlu mewaspadai virus intoleransi, radikalisme dan terorisme yang berbasis pada ideologi kekerasan.
“Saya yakin dengan adanya penguatan 4 konsensus dasar tersebut, kita akan menjadi negara yang kuat, menjadi negara yang besar secara ekonomi. Saya yakin itu akan bisa tercapai kalau kita tidak terkena ideologi lain yang jelas menyerang Indonesia untuk memecah belah, kita harus perkuat satu persatu untuk menjadi Indonesia yang damai, bermartabat, dan Indonesia yang maju,” Deputi 1 BNPT meyakini.
Sebagai informasi, kegiatan ini menggunakan metode diskusi interaktif yang didampingi oleh moderator secara hybrid. Sejumlah 2000 mahasiswa hadir secara luring dan 13.448 mahasiswa secara daring. Hal ini membuktikan bahwa dibutuhkannya keterlibatan multipihak demi menyukseskan program-progam pemerintah, khususnya BNPT RI sebagai leading sector pencegahan intoleransi, radikal dan terorisme. (bnpt/red)