River Side Selagalas Terendam, Lansia dan Anak-Anak Dievakuasi Saat Banjir Mataram Capai 2,5 Meter

MATARAM (NTBNOW.CO) – Siapa sangka, kawasan elite seperti River Side Selagalas justru menjadi simbol kepanikan saat banjir besar melanda Kota Mataram. Banjir Mataram kali ini bukan hanya tinggi, tapi juga cepat. Air naik hingga 2,5 meter hanya dalam hitungan jam, setelah hujan mengguyur selama enam jam penuh.

Di perumahan mewah ini, banyak yang tak sempat menyelamatkan diri. Lansia dan anak-anak terjebak dalam rumah-rumah besar yang biasanya nyaman, kini berubah jadi kolam darurat. Tim SAR dan Basarnas harus berjibaku menyusuri gang-gang yang sudah seperti sungai, demi mengevakuasi mereka.

Air datang tiba-tiba. Deras. Membabi buta.

Kepala Kantor SAR NTB, Ahmad Hariyadi, menyebut air mulai masuk sekitar pukul 16.00 WITA. “Ketinggian langsung tembus dua meter lebih. Proses evakuasi kami mulai segera. Beberapa lansia dan anak-anak sudah kami evakuasi. Ada juga yang keluar sendiri, walau berisiko,” katanya.

Hingga pukul 18.00 WITA, proses evakuasi terus berlangsung. Derasnya arus membuat penyelamatan tak bisa dilakukan sembarangan. Belum ada data pasti soal kerugian dan jumlah korban terdampak.

“Data masih kami kumpulkan. Fokus utama kami saat ini tetap penyelamatan,” kata Hariyadi.

Gubernur Turun, Semua Dikerahkan

Saat informasi banjir River Side Selagalas menyebar cepat di media sosial, Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal langsung bergerak. Ia datang ke lokasi sore itu juga. Menyaksikan langsung bagaimana perumahan elite itu berubah menjadi danau.

“Saya perintahkan semua pihak: Kapolda, Danrem, Danlanal, Danlanud, Basarnas, BPBD, semua kita keroyokan bantu pak Wali Kota. Kita tidak bisa tunggu lama,” ujar Gubernur Iqbal saat ditemui ntbnow di lokasi banjir.

Delapan perahu karet dengan mesin diturunkan untuk proses evakuasi. Manual? Tidak mungkin. Arus air terlalu deras. Bahkan petugas terlatih pun kesulitan. Namun mereka terus bertahan.

Banjir Mataram Butuh Perhatian Lebih

Banjir di Mataram bukan baru kali ini terjadi. Tapi saat kawasan seperti River Side Selagalas yang biasanya aman dan eksklusif justru terendam, ini alarm keras bagi semua. Sesuatu harus diubah. Mulai dari drainase, tata ruang, hingga mitigasi darurat.

Malam itu, langit mulai cerah. Tapi trauma masih basah. Banjir Mataram sudah jadi momok musiman, tapi belum juga ada strategi jangka panjang. Semoga tak ada korban jiwa. Semoga ini jadi yang terakhir.  (red)

Keterangan Foto: Lansia dan Anak-Anak Dievakuasi Saat Banjir Mataram Capai 2,5 Meter. (susan/lombokexpress.id)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *