JAKARTA (Lombokexpress.id)- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mendorong peran perempuan Indonesia dalam penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan.
BNPT melihat perempuan memiliki peran vital dan potensi dalam masyarakat untuk turut memberantas ekstremisme yang terjadi di lingkungannya sekaligus mengembangkan moderasi beragama. Penguatan peran perempuan ini rencananya akan direalisasikan melalui pelatihan kepemimpinan perempuan Indonesia yang akan dikerjasamakan dengan Nouf Abdullah selaku CEO dari Educational Initiatives yang berbasis di Arab Saudi.
“Miss Nouf akan memberikan beberapa masukan, beberapa pihak yang nanti intens bisa bekerjasama dengan kita di BNPT. Kerja sama ini bagian dari penguatan kerja sama internasional, khususnya dalam counter terrorism dan juga khusus untuk program leadership, program untuk perempuan-perempuan muda Indonesia,” kata Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar. M.H., saat berdiskusi dengan Nouf Abdullah Al-Rakan selaku CEO dari Educational Initiatives yang berbasis di Arab Saudi, pada Kamis (21/7).
Nouf Abdullah menjelaskan program ini bertujuan untuk membekali perempuan dengan kepemimpinan strategis dalam mengelola dan mengatasi tantangan global, termasuk ekstremisme berbasis kekerasan. Dia berharap program ini tak hanya mencetak pemimpin perempuan yang handal tetapi juga dapat meningkatkan kesadaran perempuan dan lingkungannya terhadap paham ekstremisme.
“Kami berusaha untuk mendukung peran perempuan di seluruh dunia, kami menyambut baik kerja sama yang akan dirajut,” tutup Nouf.
Perempuan menjadi kelompok yang rentan dalam ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme. Kelompok ekstremis memanfaatkan media sosial dan platform online lainnya untuk melakukan radikalisasi masyarakat selama masa pandemi. Hal ini menyebabkan transformasi peran perempuan dalam terorisme yang awalnya menjadi korban, sekarang bergeser menjadi pelaku dan pendukung. (bnpt/has)