MATARAM (LOMBOKEXPRESS.ID)–Penempatan tenaga kerja NTB bukan lagi sebatas angka statistik. Pemerintah Provinsi NTB kini menyusun ulang arah kebijakan dengan cara berbeda: menyesuaikan kompetensi tenaga kerja dengan kebutuhan industri secara nyata. Strategi ini ditunjukkan lewat Forum Business Matching Penempatan Tenaga Kerja, yang digelar Senin, 7 Juli 2025, di Hotel Lombok Astoria, Mataram.
Acara ini dirancang untuk mempertemukan langsung dunia usaha dan dunia industri (DuDi) dengan potensi tenaga kerja lokal yang disiapkan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan seperti SMK, LPK, dan BKK. Hadir lebih dari 80 peserta, termasuk Ketua Tim Percepatan Pembangunan Gubernur NTB, Kepala Bappeda NTB, Kadin NTB, BP3MI, dan BPVP Lombok Timur.
Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB, Baiq Nelly Yuniarti, menegaskan bahwa pengangguran bukan hanya soal jumlah, tapi soal relevansi skill. “Kami harus tahu kebutuhan dunia usaha lima tahun ke depan. Itu yang jadi dasar menyusun arah pelatihan dan kebijakan tenaga kerja NTB,” katanya tajam.
Tenaga Kerja NTB Jangan Hanya Cari Kerja, Tapi Harus Dicari
Di forum itu, Baiq Nelly juga menyentil satu isu besar yang kerap terlupakan: penempatan tenaga kerja ke luar negeri. Peluang terbuka lebar, apalagi di negara-negara seperti Jepang, Korea, Jerman, dan mitra lainnya. Namun tantangannya, kata dia, ada di kompetensi—khususnya penguasaan bahasa asing dan skill kerja standar internasional.
“Kalau hanya punya semangat tapi tidak punya kompetensi, peluang hanya akan jadi wacana,” ujarnya. Karena itu, forum ini juga menggandeng asosiasi P3MI dan perusahaan pengguna tenaga kerja agar penempatan tenaga kerja NTB benar-benar berbasis kebutuhan, bukan hanya program rutin.
Masa Depan Ketenagakerjaan NTB Ada di Sinkronisasi
Forum ini menjadi titik tolak kolaborasi yang lebih konkret antara pemerintah, dunia pendidikan, dan dunia industri. Bukan hanya soal menyerap tenaga kerja, tapi menghasilkan SDM NTB yang siap pakai, siap bersaing, dan siap ditempatkan di mana pun—dalam dan luar negeri.
Dengan business matching ketenagakerjaan NTB yang menyasar kebutuhan nyata industri, pemerintah berharap angka pengangguran menurun bukan karena manipulasi data, tapi karena serapan kerja nyata.
Sumber: Facebook Disnakertrans NTB