Konflik horizontal yang terjadi antara warga Desa Ketara dengan warga Desa Rambitan, yang dilatarbelakangi oleh adanya indikasi kasus penganiayaan berhasil diredam dengan cepat melalui proses mediasi.
“Alhamdullilah berkat gerak cepat Forkopimda Kabupaten Lombok Tengah bersama Forum Pimpinan Kecamatan Pujut dengan cara memfasilitasi pertemuan para tokoh masyarakat Desa Ketara dan Desa Rambitan, alhamdudilillah kedua belah pihak sepakat untuk menyerahkan penyelesaian persoalan tersebut kepada pihak APH,” kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Provinsi NTB, Lalu Abdul Wahid, SH., MH., ketika dikonfirmasi hari ini, Senin (21/6).
Dilatarbelakangi adanya indikasi kasus penganiayaan terhadap dua orang warga Desa Ketara, kini kondisi dikedua wilayah tersebut kembali aman dan nyaman.
Wildan menyatakan, bahwa masyarakat terutama tokoh-tokohnya sangat mendukung proses mediasi dalam rangka menjaga stabilitas dan kondusifitas daerah. Sehingga diyakini bahwa konflik ini tidak akan berkelanjutan, mengingat masyarakat setempat sangat memahami bahwa pengembangan kegiatan ekonomi di wilayah yang menjadi daerah pengembangan prioritas pariwisata nasional tersebut adalah peran dan menjadi tanggung jawab bersama.
“Terima kasih atas kesadaran dan kepatuhan segenap keluarga besar Ketara dan Rambitan. Kita adalah saudara,” tutup Wildan.
Demikian pula ditanggapi oleh Kepala Dinas Kominfotik Provinsi NTB, Dr. Najamuddin Amy
Ia meminta masyarakat agar sama sama berjuang menjaga kondusifitas daerah. Terutama bagaimana masyarakat bijak dalam menyampaikan informasi.
“Jangan sampai kita membenamkan daerah kita sendiri dengan informasi-informasi yang justru menimbulkan rasa persaudaraan kita dalam satu daerah menjadi renggang. Apalagi jika sampai menyebarkan hoax,” kata Bang Najam, sapaan akrabnya. (dis)