Jejak Kenangan di Ujung Perpisahan

Hari ini, langkah-langkahku menyusuri tanah merah TPU Mataram seperti kehilangan arah. Di antara rimbun bayang pepohonan dan sunyi yang tak biasa, kami berdiri—diam, tertunduk, mencoba merangkai doa dalam duka yang tak bersuara. Kartawan, salah satu teman sepermainan, teman seperjalanan masa kecil di SDN 2 Ranggagata, Lombok Tengah, telah pergi.

Angin siang membawa aroma tanah basah dan kepiluan yang tak mampu disangkal. Di wajah-wajah yang hadir, saya melihat potongan masa lalu. Wajah-wajah yang dulu pernah tertawa bersama, berlarian tanpa beban di halaman sekolah yang penuh debu dan cahaya. Kini, salah satu dari kami dimakamkan.

Tak lama sebelumnya, Basit juga telah lebih dahulu kembali ke pangkuan Ilahi. Seakan waktu sedang menuliskan kisah kehilangan demi kehilangan, pelan-pelan, namun pasti. Satu per satu, halaman-halaman kenangan kami terlipat.

Kartawan bukan sekadar nama dalam daftar alumni. Ia adalah cerita—tentang persahabatan yang polos, tawa yang tulus, dan mimpi-mimpi yang pernah kami rajut bersama di ruang kelas yang sederhana. Ia adalah senja yang lembut, yang kini tenggelam perlahan di ufuk mata.

Begitu cepat perjalanan ini berubah menjadi perpisahan. Hidup seolah memanggil pulang mereka yang telah cukup menanam kebaikan di bumi. Kami yang tertinggal, hanya bisa berpegangan pada serpihan ingatan dan doa-doa yang lirih.

Hari ini, kita belajar bahwa hidup bukan tentang seberapa panjang kita berjalan, tapi seberapa dalam jejak yang kita tinggalkan. Kartawan dan Basit, kalian telah menorehkan jejak itu di hati kami—dalam, dan abadi.

Tidurlah dalam damai, kawan. Langit mungkin tak menangis, tapi jiwa kami basah oleh kenangan. Sebab dalam setiap pelukan sunyi dan bisik doa, kami tahu: persahabatan kita tak akan pernah mati. Ia hanya berpindah tempat—dari dunia ke langit, dari raga ke kenangan.

Selamat jalan, saudaraku. Sampai kelak kita dipertemukan kembali—dalam pelukan cahaya yang kekal. (has)

Keterangan Foto:

Prosesi pemakaman Kartawan di TPU Mataram di Karang Medain. (ist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *