Paruman Pedanda Siwa Budha Gelar PINUNAS PURI 2025 di Puri Agung Cakranegara: “Ngulati Kerahayuan Jagat Manut Dresta Agama”

CAKRANEGARA (LOMBOKEXPRESS.ID)– Suasana penuh khidmat dan lompatan spiritual Puri Agung Cakranegara, Kota Mataram, pada Minggu (Redite), 19 Oktober 2025. terselenggara PINUNAS PURI 2025, sebuah paruman suci yang mempertemukan para Pedanda Siwa Budha dari berbagai griya di Pulau Lombok.

Acara sakral ini mengusung tema “Ngulati Kerahayuan Jagat Manut Dresta Agama”, yang bertujuan mewujudkan keselamatan dan keharmonisan alam beserta isinya berdasarkan tutunan Agama Hindu.
Kegiatan suci ini menjadi momentum penting bagi para sulinggih untuk memperkuat sinergi spiritual dan memperdalam pemahaman terhadap nilai-nilai luhur Hindu sesuai dresta agama—tatanan dan tradisi suci warisan leluhur.

Dalam paruman tersebut, para Pedanda membahas berbagai hal mengenai pelestarian ajaran, ritual kesucian, serta peran umat Hindu dalam menjaga keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan.

Anak Agung Made Jelantik Agung Barayang Wangsa, keturunan Kerajaan Cakranegara ke-IX, menjelaskan bahwa PINUNAS PURI bukan sekadar pertemuan rohani, melainkan juga wadah penyatuan pemikiran para pemuka agama untuk meneguhkan dharma agama dan dharma negara.

“Melalui paruman ini kita bersama-sama ngulati kerahayuan jagat, menjaga keseimbangan dan kedamaian dunia dengan jalan dharma,” ujarnya penuh makna.

Sementara itu, Ratu Nyoman Agung Sugantha, ST, atau yang akrab disapa Gung Ona, menuturkan bahwa acara ini merupakan perluasan sejarah hubungan antara puri sebagai pemegang pemerintahan dan gerie (para pedanda) sebagai penjaga tatanan berbasis sastra yang menjadi acuan kehidupan bermasyarakat.

“Dulu puri dan gerie berjalan seiring menjaga tatanan kehidupan. Kini, hukum tetap berlaku menyesuaikan ruang dan waktu. Sebagai pratisentana para pendahulu, kami berupaya melestarikan cara-cara tersebut demi kebaikan bersama,” ungkapnya.

Rangkaian PINUNAS PURI 2025 berisi berbagai kegiatan spiritual, seperti pemuputan karya, pembacaan sloka suci, serta diskusi rohani yang menekankan pentingnya menjaga keharmonisan hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan—sebuah prinsip luhur yang dikenal sebagai Tri Hita Karana.

Sebanyak 38 Pedanda Siwa Budha dari seluruh Lombok turut hadir, menjadikannya sebagai pertemuan bersejarah yang memperkuat ikatan spiritual antar sulinggih. Mereka menegaskan komitmennya untuk terus menjadi panutan umat dalam menjalankan ajaran agama dan kehidupan bermasyarakat, serta mengajak seluruh umat Hindu agar tetap teguh menjalankan ajaran suci sesuai dresta warisan leluhur.

Diiringi alunan gambelan dan kehadiran umat Hindu sedharma, suasana PINUNAS PURI 2025 terasa semakin khusyuk dan sarat makna. Kegiatan ini menjadi simbol penguatan sinergi spiritual antara puri dan gerie, dua pilar penting dalam menjaga keseimbangan kehidupan umat Hindu di Lombok.

Dengan terselenggaranya Paruman Pedanda Siwa Budha PINUNAS PURI 2025 di Puri Agung Cakranegara, diharapkan nilai-nilai kedamaian, keharmonisan, dan kesucian spiritual terus tumbuh subur di tengah masyarakat Lombok dan Nusantara.

Semangat Ngulati Kerahayuan Jagat Manut Dresta Agama menjadi pedoman hidup untuk selalu selaras dengan alam, sesama, dan kebenaran dharma. (nang)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *