Cara Bijak Menghadapi Wartawan: Memilah Profesional dari Abal-Abal

Di era digital seperti sekarang, hampir semua orang bisa mengklaim dirinya sebagai wartawan. Tidak heran, beberapa pejabat publik seperti kepala desa, kepala dinas, atau kepala sekolah terkadang merasa ragu bahkan trauma saat berhadapan dengan wartawan. Pengalaman buruk dengan oknum yang mengatasnamakan profesi mulia ini sering menjadi penyebabnya.

Namun, apakah Anda tahu cara membedakan wartawan yang benar-benar profesional dari yang abal-abal? Artikel ini akan membantu Anda memahami perbedaannya sekaligus memberi panduan praktis untuk menghadapi situasi seperti ini.

 

Siapa Wartawan Profesional?

Wartawan profesional adalah mereka yang bekerja sesuai aturan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Menurut Abdus Syukur, seorang Ahli Pers dari Dewan Pers, ada beberapa ciri utama wartawan profesional. Mereka memiliki identitas yang jelas. Seperti kartu pers resmi dengan nama, foto, nomor identitas, serta nama media. Wartawan profesional juga bernaung di media kredibel yang memiliki reputasi baik, baik itu koran, majalah, TV, radio, atau portal berita online yang terverifikasi.

Selain itu, wartawan profesional sudah lulus uji kompetensi yang diakui Dewan Pers. Mereka selalu mematuhi kode etik jurnalistik, dengan sikap sopan, penghormatan terhadap narasumber, serta menyampaikan berita yang faktual.

Mengapa Wartawan Abal-Abal Berbahaya?

Sebaliknya, wartawan abal-abal sering kali menunjukkan ciri-ciri yang meragukan. Mereka tidak memiliki kartu pers atau menggunakan kartu pers palsu. Nama media yang mereka klaim sering kali tidak dikenal atau bahkan tidak memiliki alamat serta kontak redaksi yang jelas.

Selain itu, wartawan abal-abal biasanya tidak terdaftar di Dewan Pers dan tidak memiliki rekam jejak yang dapat diverifikasi. Sikap mereka pun cenderung kasar, memaksa, atau bahkan mengintimidasi demi keuntungan pribadi, yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai profesionalisme.

Langkah Bijak Menghadapi Wartawan Abal-Abal

Jika Anda merasa berhadapan dengan wartawan abal-abal, penting untuk tetap tenang dan mengambil langkah yang bijak. Periksa identitas mereka, seperti kartu pers, dan cek keasliannya melalui situs Dewan Pers. Jika perlu, hubungi langsung redaksi media yang disebutkan untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.

Jika Anda masih merasa ragu, tolak dengan sopan dan jangan memberikan informasi apa pun. Dalam situasi yang lebih serius, seperti ancaman atau tindakan di luar batas, segera laporkan kejadian tersebut kepada Dewan Pers atau pihak berwajib.

Hak dan Tanggung Jawab Pers

Pers memiliki hak dan kewajiban yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Sebagai masyarakat, Anda berhak memberikan koreksi terhadap berita yang dianggap merugikan. Anda juga berhak meminta klarifikasi atau perbaikan atas berita yang tidak akurat melalui hak jawab.

Di sisi lain, wartawan memiliki hak untuk melindungi narasumber yang identitasnya dirahasiakan, demi menjaga kepercayaan dan integritas informasi yang diberikan.

Tips Aman Menghadapi Wartawan

Menghadapi wartawan, baik profesional maupun abal-abal, membutuhkan ketenangan dan kewaspadaan. Selalu siapkan diri Anda dengan memahami isu yang mungkin ditanyakan, serta jawaban yang relevan. Jika Anda tidak mengetahui jawabannya, jangan ragu untuk mengatakan bahwa Anda akan mencari informasi lebih lanjut.

Jaga sikap tetap profesional. Hindari memberikan pernyataan emosional atau data yang belum pasti. Dengan sikap yang tenang dan percaya diri, Anda dapat menghadapi situasi dengan baik tanpa menimbulkan kesalahpahaman.

Membedakan wartawan profesional dari yang abal-abal adalah langkah penting untuk menjaga kenyamanan dan keamanan Anda saat berinteraksi dengan mereka. Wartawan profesional adalah mitra masyarakat dalam menyampaikan informasi yang mendidik, sementara wartawan abal-abal hanya mencoreng profesi jurnalistik.

Dengan memahami perbedaan ini, Anda bisa bersikap lebih bijak dan cerdas saat menghadapi mereka. Mari bersama mendukung pers yang kredibel dan bertanggung jawab!  (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *