Negeriku, tanah subur bertabur zamrud,
Gunung menjulang, laut biru nan teduh.
Namun kini, kok terasa jauh,
Kehidupan serupa lagu tanpa ruh.
Laut biru dikavling bagai milik pribadi,
Ombak pun tersedak, pasrah tak bertepi.
Pantai-pantai berbisik pilu,
Di mana hak kami yang kau rebut itu?
Hutan hijau dulu penuh nyanyian,
Kini diam, hanya deru mesin menggantikan.
Tanah subur perlahan tergerus,
Batin rakyat tak lagi merunduk tulus.
Oh negeriku, kok kacau balau?
Di mana penjaga cita dan harap bangsaku?
Hukum tertidur di balik meja megah,
Kejujuran terpendam dalam kubangan masalah.
Namun, aku percaya pada pagi,
Saat kabut tipis beranjak pergi.
Masih ada sinar di ujung gelap,
Negeriku, jangan biarkan asa terlelap.
Mari kita jaga laut dan tanah,
Bukan untuk segelintir, tapi semua yang bernapas.
Negeriku, bangkitlah dari lelapmu,
Kembalikan surga yang ada di pangkuanmu.
*Dibuat dengan bantuan AI
Foto: internet